Versi Teks Naruto Gaiden Chapter 1 : "Uchiha Sarada"



By admin_F.R DNLI
--Translate dari Mangapanda.com

Page 1
Scene dimulai dalam ruangan kelas. "!!!" Boruto dan Sarada yang sedang duduk di tempatnya masing-masing terkejut serius.



||Aburame Shino, Jabatan: Pengajar Akademi

"Aku yakin kalian pasti tahu ini" Ucap Shino sambil mengangkat ikat kepala dengan lambang Konoha. Penampilan Shino sama seperti saat chapter 700, mengenakan penutup mata mirip Robocob. "Betul, ada alasan kenapa aku menunjukan ini sekarang..."

Page 2-3"Itu karena ujian kelulusan kalian akan berlagsung minggu depan." lanjut Shino.
Halaman 2-3, menunjukan pemandangan dari angel patung Nanadaime Hokage: Naruto, terlihat desa Konohagakure membentang dibawah.

Page 4
"Oh man, sungguh menyakitkan..." ucap Shikadai yang sedang duduk bermasalah di samping Chouchou dan Inojin.
"Aku mau ikut ujian sialan itu kalau memang bisa menurunkan berat badan." ucap Chouchou. Kemudian Inojin juga menjawab, "Bagaimana dengan kelancangannya... Bukankah kalian juga mengikutinya!?"

Scene pindah ke tempat duduk Boruto. "Akhirnya sampai disini ya, Boruto..." tanya anak laki-laki berambut biru muda yang duduk disamping Boruto.
"Yosh! Gampang mah!" Jawab Boruto meremehkan.


Shino menjelaskan lagi, "Instruksinya akan dijelaskan hari itu juga." Mendengar hal itu, murid-murid bersorak semnagat, "Wookke, aku benar-benar akan menjadi seorang Ninja!" "Akhirnya kita menuju ke intinya!"

Lain ditempat Sarada, ia hanya diam sambil memikirkan sesuatu, "Aku tak mengerti... Jadi bagaimana kalau melewati ujian itu? Mereka mencoba menjadi apa? Ninja...!? Lalu, bagaimana kalau sudah menjadi Ninja!? Apa sih artinya menjadi Ninja!? Ninja inilah, Ninja itu lah... Menyebalkan..." gumam Sarada sambil mengerutkan alisnya dan terdiam di tempat duduknya.

Page 5
Halaman berwarna berakhir, begitupun juga dengan scene di dalam ruang kelas. Kini scene beralih ke luar, dijalan saat mereka pulang dari akademi.
"Ya ampunnn!!" keluh Chouchou yang sedang berjalan dengan Sarada ditengah kerumunan pejalan kaki. Sarada bertanya, "Ada apa Chouchou?"
"Menghadap ayah dan melakukan Ujian... Latihan sepanjang hari... Semuanya selalu begitu... Ditambah..." jawab Chouchou. "Oh.." ucap Sarada. "Kau tahu kan, aku tak peduli dengan latihan sialan itu... Apa-apan sih ya... Ayo kita makan Anmitsu saja."



"Mungkin sebaiknya kau pergi latihan...", saran Sarada. "!?" Chouchou kaget, lalu megerutkan alisnya tanda ia kesal.

Page 6
"Apa-apaan, kau malah begitu padaku sekarang! Ya ampun, aku kesal jadinya!! Memang, kau itu Sadara dari Uchiha... Mungkin itulah sebabnya kau anggap ini cuma lelucon, tapi... Semuanya bilang begitu, tapi... Jujur saja, aku kurang begitu mengerti..." ucap ChpuChpu dengan kesal.

"Kalau begitu berarti ya bukan masalah." jawab Sarada yang nampaknya juga kesal. Chochou bertanya balik, "Kalau bukan terus apa??"

"..." Sarada menunduk dan melirik Chouchou, ia menyadari kedatangan seseiorang. "Waktunya kau bertemu ayah..." ucap Sarada dengan tenang. "Hey, Chouchou!!" benar kata Sarada, dari jauh Chouji berteriak dan melambaikan tangan sambil memegang snack.

Page 7
"!!" Chouchou kaget.
"Huh!" orang di samping Chouji kaget.

"Ugghh! Menyabalkan sekali!!", ucap Chouchou.
"Hey, ngomong-ngomong bagus banget ya orang dewasa berkeliaran di jalan sambil membawa snack kentang ditangannya..." Ucap Sarada mengejek Chouchou.

"Bukan begitu! Snacknya rasanya asin!! Kenapa yang dia tahu aku lebih suka yang rasa kaldu! Sial... Aku takkan pernah memahaminya!!" Ucap Chouchou kesal lagi.
Sarada menjawab. "Huh.. Begitu ya..."

"Hai yang disana, Sarada-chan!", sapa Chouji sambil menghampirinya. "Halo, baiklah, kalau begitu aku pulan..." jawab Sadara.
"Ya, sampai jumpa...", jawab Chouchou sambil dada-dadah.

Scene pindah ke patung wajah Naruto masih dicoret-coret dengan cat merah...



Page 8
Jdakkk!! Tiba-tiba saja Boruto menendang ayahnya sendiri, dengan tangan kirinya, Naruto menghalaunya.



Page 9
Kemudian Naruto balik meninju dengan tangan kanan yang masih diperbannya, dan Bofff! Boruto yang terkena tinjuan itu menghilang menjadi asap putih. "!! Bunshin!? pikir Naruto.

Tapp! Naruto mendarat diatas sebuah gedung. "Aku disini!!", dari jauh Boruto memberitahukan keberadaannya.
"Beraninya dia menipu ayahnya... Kagebinshin!!", Naruto membuat segel tangan kagebunshin.

Dari bawah terlihat Sai dan Inojin melihat Naruto yang masih berada diatas bangunan,
"Hokage ke-7... Memang kasihan sekali kau..." ucap Sai dari jauh.
"!!" Naruto terkejut.

"Ninpou Chouju Giga!" Inojin mengeluarkan jutsunya.



Page 10
Toeng! Keluar seperti Naga kecil dari gulungan Inojin.

"Yahh, begitulah.. Kalian bedua tak ada masalah kalau soal latihan, tapi..." Ucap Naruto sambil garuk-garuk kepala dengan telunjuk jarinya.
"Atau mungkin malah aku yang kasihan ya...", Ucap Sai karena melihat Chouju Giga milik Inojin bukan bebentuk Harimau.
"Berlagak begitu... Kau keren, yah?" ucap Inojin. "Selera seni ayah kuno..." pikir Inojin.

"?? Huh?" Naruto menyadari sesuatu.

Dari jauh Sarada menoleh. Slappp! Dengan cepat ia sembunyi.

Page 11
"Masih saja begitu ya, bodoh..." Sarada bicara di belakang Boruto.
"!!" Boruto Kaget.
"Sttttttt!" Boruto menyuruh Sarada diam. Kemudian ia bersembunyi dibalik papan iklan didepannya.

"..." Sarada bingung.

Sreettt! Naruto datang, "Sarada!"
"! Hokage Ketujuh...!" Sarada menjawab gugup.


"Kau lihat Boruto?" tanya Naruto.
"..." Sarada hanya diam.
Sementara Boruto sambil cemberut masih bersembunyi dibalik papan iklan.

Page 12
"Kesana!" Sarada menunjuk ke arah yang berlawanan dari tempat sembunyi Boruto.
"Makasih!" Naruto menoleh.

Tap! Tap! Naruto langsung berlari ke arah yang Sarada beritahukan.
"..." Sarada terdiam.
"Aku yang seharusnya bilang makasih, Sarada... Sudah lama sekali kami tidak main petak umpet, jadi aku takkan membiarkannya menemukanku dengan mudah!" ucap Boruto.

"Kau tahu, aku memecehkan rekor sebelumnya!" lanjut Boruto.
"Boruto, kenapa kau tidak..." tanya Sarada.
"Jika Nanadaime menggunakan Sage Mode, kau akan cepat ketahuan." ucap Shikamaru yang tiba-tiba berada di sana.

Page 13
"!!" Sarada terkejut.
"Aku tahu itu! Kalau papa serius tak ada rekor-rekoran dong dari awal!" ucap Boruto sambil bangkit dan menoleh kebelakang melihat Shikamaru dan Shikadai.

"Tidak tahu kejadiannya sih, tapi Hokage ada disini bersamamu. Padahal dia sedang sibuk." ucap Shikadai.
"itu hanya Bunshinnya, yang asli ada dikantornya kan?" jawab Boruro. "Oke saatnya membuat reor baru!" lanjut Boruto.

"!!?" Tiba-tiba Boruto terkejut, begitu juga dengan Sarada.

Page 14
Ternyata Shikamaru mengikat Boruto dengan jutsu bayangannya.
"Ahh, paman Shikamaru!!!" ucap Boruto
"Yeah.. Jurus bayangan" ucap Shikdai
"Aku tak bisa bergerak!"
"Jangan buat masalah lagi Boruto, Hokage itu orang yang sibuk, begitupun aku, perantaranya."

Page 15
"Sial!!" ujar Boruto kesal
"Ahahahaha!" Shikadai tertawa.
"Meskipun semua bilang begitu, kau mirip sekali dengan Naruto waktu kecil" ucap Shikamaru
"Shikadai.. temuilah klon Hokage." perintah Shikamaru
"Eh kenapa harus aku?! Menyedihkan sekali" jawan Shikadai
"... Huh... Kurasa keluargaku sama saja..." Shikamaru menggerutu.
Melihat Shikamaru dan Shikadai serta Naruto dan Boruto. Sarada termenung sambil menundukkan wajahnya. Ia memikirkan sesuatu.
"Ayah dan Aku..."

Page 16
"Aku tak pernah bertemu dengannya sekalipun..." "Dia pergi saat aku masih bayi..." pikir Sarada.
Sarada kini sampai di rumah keluarganya, ia memperhatikan foto ayah dan keluarganya
"Ayah... Apa dia juga memakai kacamata?"
Page 17
Di luar rumah, Sakura, ibu Sarada sedng menjemur pakaian. Sarada menemui ibunya itu.

"Hmm.. Apa?" tanya Sakura
"Apa ayah memakai kacamata.." Sarada bertanya.
"...."
"Kurasa... dia tidak memakainya... Kukira begitu." jawab Sakura
"Kukira...? Kau menikahinya dan kau mengiranya..." Sarada menanggapi jawaban Sakura.
Sakura terlihat sedih. "Hmm, ayahmu jarang di desa saat kecil dulu.. sekarang juga sih, tapi..." ucap Sakura
Page 18
"Hey bu... Ibu benar istrinya kan?!"
"Sekarang, apa sih maumu!!! Tingkahmu aneh sekali hari ini!!!" jawab Sakura kesal sambil mengepalkan tangannya.
"Yang aneh itu hubungan ibu dengan ayah, dan aneh itu adalah fakta, jujur saja."
"Sarada!!!!!" Brrraaakkkk... Sakura meninju tanah sekat Sarada dengan kekuatannya hingga hancur
Sakura menatap kesal kearah Sarada, Sarada nampak sedih, Sakura lalu berubah sedikit tenang.



Page 19
"Maaf sudah membentakmu, ayahmu pergi untuk pekerjaan penting, dia pasti akan kembali secepatnya.."
Sarada mengeluarkan air mata
"Aku yakin, perasaan kita telah menyatu, jadi aku juga yakin dia pasti baik-baik saja" Sakura menenangkan Sarada
"Bagaimana ibu bisa seyakin itu?"
Namun tiba-tiba, tanah yang tadi dipukul Sakura retakannya menjalar kerumah mereka, rumah mereka pun tuntuh karena tanahnya amblas.

Page 20

"Huh!" masih menangis Sarada terkejut.
"Ti..Tidak.. Rumah kita..." Sakura pingsan melihat rumahnya runtuh.
Page 21
Hari sudah malam. "Tolong jaga ibuku" ucap Sarada kepada Shizune. Sakura dirawat dirumah Sakit.
"Syukurlah, dia sering pingsan akhir-akhir ini.."
"Baiklah, apa rencanamu? Aku bisa panggilkan orang-orang untuk membantu memperbaki rumahmu, tapi..." ucap Shizune

"Jangan khawatir, ada beberapa hal penting disana dan berarti bagi kami."
Sarada mencari sesuatu diantara puing-puing reruntuhan rumahnya. Ia mencari foto keluarganya.

"Ini dia.." Ia menemukannya.
"!!" Namun ia menemukan sedikit kejanggalan.
Page 22
Ia melihat sebuah foto lain dibelakang foto ibunya yang ada di samping foto ayahnya.
"Siapa orang samping ayah? Wanita yang memakai kacamata..."

Tenyata itu foto Karin, ada juga Suigetsu di sebelah Sasuke. Sarada heran dengan apa yang ia lihat.

Page 23
Sementara di tempat yang jauh, telihat Sasuke berdiri ditengah hutan mengenakan jubah berwarna gelap.
"Hmmm? Gumam Sasuke sambil menoleh ke kiri.



#Sasuke kembali!

Bersambung ke Naruto Gaiden Chapter 2 yang akan rilis Kamis, 7 Mei 2015... Ya, minggu depan Libur...baca jadwalnya disini : http://dunianaruto-lid.blogspot.com/2015/04/tanggal-rilis-chapter-naruto-gaiden.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naruto Shippuden Episode 420 Subtitle Indonesia

game asphalt urban gt

PKN : Tugas dan fungsi komite nasional perlindungan konsumen dan pelaku usaha